Wednesday, May 28, 2008

My Writing Project ( But, sorry it's in Bahasa )

By : Santoli Pantjalogam/Patrick Logan
Bab I
Prêt-à-Porter
Convention Hall, Skyline Plaza Hotel
MEDAN BUSINESS TOWER, Lt. 12, Medan
Tepat pukul 19.00, lampu – lampu utama di dalam ruang konvensi luas dan megah itu dimatikan. Perhatian para tamu beralih ke catwalk berbentuk huruf T dengan dinding berpendar putih dan tulisan hitam tegak bersambung sebuah nama yang terdapat di tengah – tengahnya.
Dia adalah Josephine Siregar, seorang desainer muda kenamaan Indonesia dari kota Medan. Malam itu Josephine mengadakan pagelaran busana tunggal menampilkan koleksi rancangannya terbaru bertema “ Celebrinsky “ yang terinspirasi ke-glamour-an dan kehidupan penuh warna para selebritis. Adapun tema diaplikasikan pada busana prêt-à-porter ( = busana siap pakai )
Kemudian seorang pembawa acara pria bersetelan rapi naik ke atas panggung diikuti seberkas cahaya terang dari lampu sorot.
“ HORAS … !!! “ sapanya ramah. “ Selamat malam, para hadirin yang terhormat. Selamat datang di acara yang sangat spesial ini. Sebagai informasi, pertunjukan fesyen pada malam ini turut diperlengkapi dengan koleksi sandal dan sepatu dari Tommy Sutanto serta aksesori dan tas dari INSPIRE. Di samping itu kita juga akan menyaksikan sebuah kolaborasi unik antara seorang peramu musik papan atas kota Medan yaitu DJ Farrel dan KiRaNa, sebuah kelompok musik perkusi handal dari Jakarta, dan tentu saja penampilan para model top dan berprestasi yang tergabung dalam Studio ONE Agency. Now, ladies and gentlemen the latest collection from Josephine Siregar … !!! “
Seiring tepukan gemuruh para hadirin, salah seorang pemain perkusi yang berada di bagian kanan catwalk mulai menabuh sepasang conga besar dengan irama dan bunyi yang semakin lama semakin cepat dan kuat. Permainan solo penuh intensitas itu kemudian diikuti permainan dari keseluruhan pemain dalam kelompok musik yang terdiri dari lima orang tersebut. Sementara itu, sang DJ yang berada di bagian kiri catwalk dengan kompak meningkahinya dengan bunyi - bunyian dan musik dari turntable-nya.
Selesai atraksi pembuka sang DJ langsung menyambungnya dengan memainkan sebuah nomor dance bernuansa Skandinavia. Sebagai model pertama melenggang keluarlah seorang gadis tinggi semampai bertubuh proporsional. Gadis berambut hitam sepinggang diikat ke belakang itu mengenakan celana panjang ketat potongan low cut dari bahan korduroi biru tua dan sepatu but hitam selutut. Sebuah ikat pinggang beraksen minimalis dari kulit berwarna coklat muda terpasang manis di bagian pinggulnya. Di bagian atasannya, model bernama lengkap Jenny Siahaan itu mengenakan kaus dalaman putih dari katun dipadukan dengan cardigan berwarna turquoise dengan ornamen metal, batu dan manik.
Dengan sepasang kaki jenjangnya Jenny melangkah luwes penuh percaya diri mengikuti irama dan hentakan musik, bergaya sesaat ketika hampir mencapai bibir panggung, berbalik dan berjalan lagi. Kilatan lampu blitz para wartawan foto yang berada di sisi kiri, kanan dan depan panggung serta kilauan lampu panggung silih berganti menerpa tubuhnya yang berkulit putih.
“ Magnificent ! “ komentar Bobby dalam hati yang duduk di barisan kedua mengenai penampilan sahabatnya sementara tangannya terus sibuk mengabadikan setiap momen terbaik dengan kamera digital beresolusi tinggi yang terdapat pada smartphone-nya.
Bobby Setiawan, Marketing Manager sebuah perusahaan tekstil terkemuka kota Medan turut hadir mewakili perusahaan ayahnya. Seluruh rangkaian koleksi Josephine kali ini menggunakan produk perusahaan milik ayah Bobby tersebut.
Menyusul di belakang Jenny, melangkah penuh gaya seorang model pria bertubuh tinggi atletis bernama Dave Lim. Model bermata agak sipit itu mengenakan celana panjang dari bahan denim stretch berwarna hijau tua, ikat pinggang kulit berwarna coklat tua dan kaus putih berkerah V dari bahan katun dipadu dengan jaket body fitted dari kulit berwarna hitam serta sepatu kets putih. Sebuah sling bag dari bahan parasut tersampir di pundak kanannya.
“ Now your turn, Dude ! “ kata Bobby dalam hati sambil tetap memotret.
Jenny dan Dave, keduanya merupakan sahabat Bobby. Mereka kuliah di universitas yang sama, yaitu Deli University of Business and Technology, Medan – sebuah universitas joint venture antara seorang pengusaha Indonesia dengan pengusaha Australia.
Di lain waktu tampak Jenny sedang berlenggang memperagakan gaun malam panjang bahu terbuka dari bahan printed chiffon berwarna dasar hijau tua. Di sekeliling leher jenjangnya melingkar dengan indah seuntai kalung emas bertahtakan intan berlian kecil – kecil. Ia mengenakan sepatu hak tinggi berwarna keemasan dan membawa sebuah tas tangan dari kulit berukuran sedang di tangan kanannya. Malam itu Jenny kelihatan sangat anggun. Di belakangnya menyusul Dave. Model berambut agak gondrong itu mengenakan kemeja lengan panjang putih keperakan, rompi dan celana panjang hitam serta sepatu kulit berwarna senada. Dave kelihatan bagaikan seorang pangeran tampan dari sebuah kerajaan dongeng.
Pada kesempatan berikutnya tampak Jenny dan Dave sedang melangkah beriringan memperagakan pakaian renang. Jenny mengenakan bikini super seksi berwarna biru tua dan sebuah topi lebar menghiasi kepalanya sedangkan Dave mengenakan celana renang yang tidak kalah seksi tetapi berwarna biru muda dengan striping biru tua yang terkesan sportif. Ia kelihatan semakin seksi saja dengan six pack dan kulitnya yang kecoklatan karena berjemur.
Pagelaran tunggal Josephine malam itu berakhir dengan sukses. Seratus set busana yang ditampilkan disambut dengan hangat para pembeli baik yang berasal dari dalam negeri maupun manca negara. Perpaduan bahan, warna, corak, cutting, detil serta desain yang sophisticated senantiasa dapat memenangkan hati para penggemarnya. Akhirnya tibalah acara puncak, dengan diiringi lagu Batak berjudul “Alusi Au” yang berarti Jawablah Aku dan berirama up tempo satu per satu dari ke-12 model yang tampil berjalan keluar untuk memberikan salam perpisahan dan terakhir muncullah sang desainer yang segera disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin.

No comments: